Sabtu, 19 Desember 2009
Rp.110rb PO.GUNUNG MULIA diemperan Halte Pulo Gadung.
Satu kekurangan dr bus ini adalah: di jakarta krng memiliki agen resmi/rata2 di emperan halte,terminal,kios rokok dsb, Harga tiket tdk ada standarnya jd para penumpang klo yg tdk biasa bs membeli tiket dgn harga 130ribuan, Jam kedatangan ke tmpt tujuan terlalu siang jd ky bukan bus malam.
Pengalaman pertama kali naek bus ini sy membeli tiket dgn harga 125rb itupun dh tawar menawar, sesampai di dlm bus trnyata hrg tiket terendah 105-110rb. Wah sy hrz gmn lg ?Udh terlanjur yg udah gak papa bwt pengalaman entr kalo naek lg. Yg ke 2 dan ke 3 sy dpt harga tiket 105 dan 110 saat mlm liburan. Sedikit pengalaman saya naik bus PO Gunung Mulia, smg bermanfaat untk para calon penumpang. TKS
Gunung Mulia Solo-Jkt
Agen: Grogol, Pulo Gadung, Kali Malang,dst.
Jumat, 18 Desember 2009
Perusahaan terbesar transportasi darat Big Bird in Blue Bird Group
BB Group in Narogong
Kamis, 17 Desember 2009
Bus Favorit di Solo Bus GAJAH MUNGKUR
Perusahaan oto bus AKAP fajar ini dengan trayek Wonogiri, Klaten, Solo, Jakarta yang mengutamakan fasilitas handal di jajaran bus Akap tujuan jakarta - solo. Class yg dipersiapkan tidak tanggung2 dgn andalanya Fajar Big Top > snak + soft drink, smoking room, full audio vidio, toilet set, 2-1 seat full reklening, sliding dilengkapi selimut hangat lagi pula dg tiket yg tdk begitu mahal untk kalangan menengah keatas.
Fajar Eksekutif, untk clas ini yg membedakan hanya seat 2-2 dan yg lainya hampir sm tp pasti msh di bwh clas big top tentunya.
Fajar Bisnis> 2-2 seat, toilet, full musik dll.
Untk agen di jakarta/di surakarta lbh dr 30 agen resmi.Untk pool sendiri di Jakarta bertmpt di Cibitung 100 mtr ke timur dari per3an Cibitung.
Fajar Bisnis
Fajar Eksekutif
Fajar Big Top
Senin, 14 Desember 2009
KELUHAN & KESAN NAIK BUS DEWI SRI
Nama saya nanae. Rumah karang mulya,suradadi,tegal ..
Salah satu oto bus yg beroperasi antar kota antar provinsi
nanae.artawijaya@gmail.com
Perjalanan Melelahkan Dengan Dewi Sri
Perusahaan Oto Bus Dewi Sri atau yang labih dikenal dengan Dewi Sri saja adalah salah satu perusahaan oto bus yang melayani rute Bumiayu (kampungku) – Jakarta. Selain Dewi Sri ada PO Sinar Jaya, PO Dedi Jaya, PO Kramat Jati, PO Putri Jaya dan lain-lain. Sinar Jaya dan Dewi Sri adalah bus yang paling sering saya gunakan untuk pulang maupun untuk berangkat Bumiayu – Jakarta. Jarak tempuh Bumiayu – Jakarta kurang lebih 7 jam sudah termasuk istirahat di rumah makan dan berhenti di Pom Bensin. Pada 1 April 2007 saya naik bus Dewi Sri dari Bumiayu menuju Jakarta (Depok). Saya pilih Bus ini karena dulu saya pernah menggunakan bus ini dan rutenya paling dekat dengan tempat tujuan saya di Jakarta. Memang ada pilihan bus lain, tapi setelah saya lihat kelasnya sama tapi harganya beda kemudian saya pilih PO Dewi Sri. Belum lama meninggalkan Terminal Bumiayu, sopir dan awak bus bikin masalah dengan menghentikan sesama awak bus yaitu awak dan sopir Bus Sinar Jaya, entah karena apa sehingga trjadilah pertengkaran antara awak bus dewi sri dan sinar jaya, hampir terjadi kekerasan fisik andai saja tidak ada yang menengahi perselisihan itu. Terbuanglah waktu sia-sia sekitar 10 menit. Sepanjang perjalanan dari Terminal Bumiayu sampai entah di mana bus selalu berhenti bila melihat di pinggir jalan ada kerumunan orang yang membawa tas, lalu menawarkannya untuk naik bus dewi sri sambil berkata “Jakarta,…. Jakarta, ….Jakarta mas,…. Jakarta mbak…..?” di Terminal tegal Bus ini berhenti lama lagi untuk mencari penumpang, kurang lebih setengah jam berhenti di sini. Keluar dari terminal tegal langsung menuju ke pulnya lalu berhenti lagi, entah apa yang dikerjakan disini, kami merasakan lama sekali berhenti disini. Keluar dari pulnya kurang lebih satu Km dari pulnya berhenti lagi di POM Bensin khusus Dwi Sri, padahal sebelumnya telah isi bensin di SPBU Kali Salak.
Keadaan ini sudah cukup melelahkan kami, ditambah lagi kami harus pindah-pindah bus karena bus yang kami tumpangi jumlah penumpangnya sedikit sehinga bus itu tidak jadi diberangkatkan. Dalam keadaan ngantuk dan cape saya herus pindah bus tiga kali dalam satu perjalanan. Saya tidak terlalu repot ketika harus pindah bus karena saya tidak membawa banyak barang bawaan, tapi mereka yang barang bawaannya puluhan Kg bahkan ada yang memabwa bayi apakah ini bukan suatu penderitaan? Pindah-pindah armada bagi Dewi Sri adalah hal biasa dan sepertinya memang harus dilakukan untuk menjaring penumpang sebanyak-banyaknya. Memang ada sebagian penumpang yang merasa diuntungkan dengan adanya system ini, tetapi system ini lebih banyak penderitannya dari pada untungnya. Makanya PO dewi Sri perlu dihindari, kalau pun harus memilih Dewi Sri itu adalah pilihan terakhir jika tidak ada bus lain.